Pelangi Di Hari Milad ku



Assalamu’alaikum….
Kali ini aku ingin berbagi pelangi kehidupanku… J
Kurang lebih sebulan yang lalu, tepatnya Hari Kamis tanggal 26 April 2012 adalah hari Milad ku yang ke 16 tahun. Banyak kejadian/peristiwa yang telah membuat hatiku tersentil akan Kebesaran Illahi. Hari itu Rabb-ku memberikan sejuta kesan dan pesan untukku melalui orang-orang yang ku sayangi. Kesan dan pesan yang menurutku berharga sekali untuk masa depanku. Tak akan pernah ku lupakan , dan selalu akan ku ingat.
Pelangiku di hari itu
Kring..kring..kring.. dret..dret..kring..kring…dret..dret…
Suara alarm handphone ku berbunyi dan bergetar… tepat pukul 00.03 wib 26 April 2012 aku terbangun dari lelapnya orang tertidur. Seketika aku melihat banyak pesan yang datang ke nomor handphone ku. Ketika aku membuka dan membaca, alangkah aku tak percaya semua pesan yang masuk itu berisi untaian do’a dan harapan dari orang-orang disekelilingku.. Mba Nawang, Mba Aryani, Lik Suki, Ka Ryan, Fauzan, dan Ka Pauji. Mereka mendo’akan ku mereka mengatakan apa yang mereka inginkan untukku mereka mengucapkan selamat ulang tahun, heeem.. aku sendiri saja lupa kalau saat itu aku sedang berulang tahun. Segera  aku membalas pesan2 mereka. Setelah itu aku langsung menuju ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu kemudian aku segera melakukan Shalat Qiyamul Lail.
Dalam keheningan dan kegelapan di ruang depan, ku bersujud mengahadap sang Illahi. Seketika embun keluar dari mataku, embun itu berubah menjadi tetesan2 air yang mengalir keluar dari mataku. Iya aku menangis, menangis di rakaat terakhir. Hatiku tersentil , mengingat dosa-dosa yang telah ku perbuat selama ini. Selama 16 tahun, aku terlena dari kenikmatan yang telah Rabb-Ku berikan. Terkadang ku fikir, aku hidup sendiri, tak ada yang perduli denganku. Ternyata prasangka ku salah. Aku menyadari sungguh menyadari, ternyata masih ada yang sayang dan perhatian kepadaku. Ku panjatkan do’a2 dan harapan ku di tengah suasana yang hening dan gelap. Aku berdo’a aku meminta ampun , memohon ampunan dari Rabb-Ku. Tak ku sadari, mukena kesayanganku basah. Air mataku terus saja membasahinya.. Aku masih terus menangis, dan menangis. Menyesali dan menyesali perbuatan keji yang pernah ku lakukan.
Kurang lebih 30 menit aku menghadap sang Illahi, lalu keselesaikan pertemuan itu dengan membaca do’a untuk kedua orang tua serta memohon keselamatan didunia dan diakhirat. Kembali aku memeluk guling kesayanganku, aku tertidur, tertidur pulas menurut nenekku pada saat itu. “Indah, ndah bangun! Udah siang nanti terlambat!”, Alarm bapaku berbunyi. Itulah alarm yang selalu membangunkanku di kalaku sedang menyaksikan mimpiku..
Setelah dibangunkan, aku pun segera mandi dan segera melaksanakan Shalat Subuh. Kemudian, aku bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Aku terkadang berangkat sekolah bersama bapa dan kakaku naik motor mamah atau enggak bapa.
Sesampainya di sekolah, aku diam saja. Aku belajar Bahasa Indonesia sendiri. Biasanya kalau aku sampai di kelas, aku di tegur oleh teman-temanku. Tapi kali ini enggak. Huhuhu…
Aku bingung tapi aku menyadari, kalau hari Rabunya aku sudah berbuat salah. Seharian aku di sekolah diam saja, teman-teman sekelas ku enggak ada yang peduli menurutku saat itu. Tapi ternyata mereka ngerjain aku, mereka sengaja ngediemin aku, cuek sama aku. huft byebelin yah teman-temankuuu.. tapi aku senang punya teman seperti mereka yang setia mengisi hari-hariku. :)
Sepulang sekolah aku pergi ke sebuah restoran ternama bersama teman-temanku yang sebelumnya sudah janjian denganku. Teman-temanku itu bernama Umay, Vanny, dan Ka Ufi. Mereka adalah teman-teman 1 organisasiku. Alhamdulillah, saat itu aku memiliki rezeki yang lebih dari Rabb-ku, sehingga aku mengajak mereka bertiga untuk merasakan kenikmatan lebih yang di berikan oleh-Nya.
Tidak terasa Adzan Isya berkumandang, akhirnya kita memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing. Ketika itu aku tak ingin pisah dari mereka, aku ingin sekali terus bersama mereka. Tapi waktu telah memisahkan kita, akhirnya kita pulang juga. Aku di jemput oleh Bapa ku tercinta. Dan sampai di rumah aku bergegas untuk mandi lalu melaksanakan shalat Isya.
Shalat Isya,, aku kembali meneteskan air mata. Menangis dan terus menangis, aku tak kuasa menahan gejolak hati yang membuncah atas kenikmatan yang di berikan Rabb-ku kepadaku. Saat itu aku merasa senang dan takut atas nikmat itu. Dalam naungan do’a, aku memohon ampunan sang Illahi, memohon lindungan dari-Nya. Aku takut seketika nikmat itu menjadi bumerang untukku. Aku terus mengadu, mencurahkan seluruh isi hatiku saat itu pada kekasih sejatiku, kekasih yang setia menemaniku, kekasih yang sempurna bagiku, iya kekasihku adalah Allah. Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 10 malam, semua penghuni rumahku kecuali aku sudah terlelap dengan tidurnya dan mimpinya. Hanya aku sendiri yang masih terbangun dalam gelapnya malam saat itu. Aku sudahi curhatan dan rasa syukurku itu. Kemudian aku luangkan waktuku untuk melihat handphone dan membalas sms2 yang masuk di inboxku dan berisikan untaian2 do’a serta harapan dari orang-orang di sekilingku. Seketika rasa syukur itu kembali melintas di fikiran dan hatiku, aku kembali meneteskan air mata. Hari itu aku memang menjadi orang yang sangat lemah dan aku menyadarinya.
Mamah dan Bapa pahlawan duniaku, Ibnu adikku yang menggemaskan, Mbok nenek ku yang sabar, Mba Nurul kaka tiriku yang penyanyang, Umay, Hanifah, Mega, Astia, Vanny, Ka Irma, Ka Yusuf, Ka Udin, Ka Saldi, dan masih banyak lagi yang tak bisa ku sebutkan satu persatu tapi tak mengurangi rasa sayang dan hormatku. Aku bersyukur sekali memiliki lingkungan yang cukup mendungku, memiliki orang2 yang sayang teradapku.  Terimasih Ya Allah engkau telah mengirimkan pelangi2 seperti mereka yang selalu menghiasi hari2 ku yang selalu mengajariku arti hidup ini. Setelah ku merenung, aku bergegas untuk menyambut indahnya mimpi yang akan mampir di lelapnya tidurku. Ku sudahi semua kegiatan2 di hari itu dengan memanjatkan do’a sebelum tidur dan akhirnya ku terlelap dalam tidur.
Bahwasanya semua yang ada dan terjadi di kolong langit itu adalah kuasa Allah, kita sebagai hambanya senantiasa harus bersyukur atas apa yang telah di berikan oleh Allah. Mudah-mudahan kisahku ini dapat bermanfaat. :)
Copyright 2009 ANOTHER. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates