Jeritan Hatiku



Jeritan Hatiku
“Ingin rasanya aku meninggalkan kesedihan ku. Ingin rasanya aku menjauh dari masalah-masalah ku. Ingin rasanya aku menghindar dari kekesalan orang-orang kepadaku. Dan Ingin rasanya aku enyah dari kehidupan ini.. aku merasa aku tak sanggup hidup di dunia ini. Tiada satupun yang mengerti apa mau ku, tiada satupun yang menghargai niat baik ku..”
Itulah jeritan hatiku yang dulu !! dulu, ya dulu !! sekarang bukan itu!! Ya bukan itu !!!
jeritan ini ingin ku sampaikan untuk Rabb ku,
Iya, Rabbku Alloh swt …
ya alloh, ku sampaikan jeritan2 hatiku ini kepadaMu. Setiap ku bersujud menghadapMu aku selalu berdo’a dan memohon kepadaMu. Aku hanya ingin yang terbaik dariMu. Tapi ku sadar, kewajibanku sebagai umatMu belum ku penuhi.  Maafkanlah aku ya Rabb.. aku telah egois , mengesampingkan kewajibanku dan terus meminta hakku..
Ya Rabb… ku masih ingat kala melihat tangis orang tua ku saat hatinya ku sakiti, saat kata-kata kasar itu ringan keluar dari lisan dan membuatnya terluka padahal ridha Mu ada pada ridha mereka. Ku khilaf ya Allah….
maafkanlah aku, aku telah membuatMu kecewa kepadaku..
ya alloh ya rabb, mulai sekarang aku akan belajar dan terus memenuhi kewajibanku sebagai umatMu. Tapi ku mohon kepadaMu, tuntunlah aku !! aku akan menjadi seorang wanita muslimah yang engkau cintai. Tapi ku mohon lagi kepadaMu, tuntunlah aku !!! aku ingin bertemu denganMu ya Rabb, ingin sekali rasanya aku melihat wajahMu aku ingin hidup bersama denganMu dan makhluk2 yang kau sayangi.. aku ingin ke JannahMu, menikmati keindahannya… ya Alloh Ya Rabb, syukur alhamdulillah  pintu hidayahMu sudah terbuka untukku, hidup ku sekarang lebih indah dibandingkan yang dulu,, aku bersyukur aku telah kembali kejalanMu yang benar, jalan yang engkau ridhai... mudah-mudahan aku tetap istiqomah di JalanMu amin amin amin amin allohumma amin

Untuk Ikhwan


Ikhwan Dengarkanlah Hatiku Ini
Wahai ikhwan
Yang masih memiliki hati
Dengarkanlah jeritan hatiku
Hentikalahn menebar simpati padaku
Aku hanyalah akhwat
Yang ingin menggapai cinta Ilahi
Yang mempunyai iman setipis ari
Menghadapi sikapmu yang tak terkendali
Terkadang aku tak cukup kuat..
Wahai Ikhwan
Yang masih mempunyai nurani
Dengarlah suara hati ku
Jangan rintangi dakwah ku
Jangan matikan komitmen ku
Ku hanyalah akhwat biasa
Yang sedang mencari jati diri sejati
Yang tak sekuat iman istri para Nabi
Kami risih dengan candamu yang menjadi-jadi
Wahai Ikhwan,
Yang mempunyai lubuk hati
Dengarlah keluhan jiwa ku ini
Jangan goda ku dengan ta’aruf islami
Jika hanya sekedar mencari sensasi
Hati ku bukanlah kelinci semurah kue serabi
Ku hanya akhwat yang menjunjung amanah Ilahi
Mengemban dakwah dalam naungan visi dan misi
Wahai Ikhwan,
Yang memiliki belas asih
Dengarlah pinta ku ini
Hargai hijab lebar ku
Bantulah ku kokohkan harga diri
Jangan lucuti semangat ku
Jangan runtuhkan ketegaran ku
Tolong kami,
Wahai para ikhwan,,
Jika kalian masih mempunyai hati nurani....
1. Cintailah aku sepenuh hatimu
 2. Aku ingin jadi diri sendiri, maka hargailah aku..
 3. Cobalah megerti aku dan cara belajarku..
 4. Jangan marahi aku di depan orang banyak..
 5. Jangan bandingkan aku dengan kakak dan adikku..
 6. Bapak Ibu lupa, aku adalah fotocopymu..
 7. Kian hari umurku kian bertambah, maka jangan selalu anggap aku sbg anak kecil..
 8. Biarkan aku mencoba, lalu beritahu bila aku salah..
 9. Jangan membuat aku bingung, maka tegaslah padaku..
 10. Jangan ungkit2 kesalahanku
 11. Aku adalah LADANG PAHALA BAGIMU

Maka, hargailah aku.. jangan kau sakiti aku... jangan kau cegah aku untuk menjadi kekasih Illahi..

Pedagang Ayam Goreng yang GANTENG


 Tukang Ayam Goreng yg Guanteng

Muhammad Junaedi adalah seorang laki-laki yang ganteng dan mau bekerja keras. Laki-laki asal Banjarnegara ini sering membuat banyak wanita jatuh hati kepadanya. Ketampanan & keramahannya membuat setiap perempuan yang melihatnya terkagum-kagum.
                Perantau asli Banjarnegara ini sudah melanglang buana dengan melakukan berbagai macam pekerjaan. Mulai dari pekerjaan berat hingga membuka warung tenda pun ia lakoni. Sayang, walaupun sudah memiliki pekerjaan dan umurnya pun juga sudah cukup, Juned (panggilan akrabnya) belum menikah juga. Katanya sih belum ketemu dengan wanita pujaannya. Mungkin saking banyaknya perempuan yang jatuh hati padanya, dia jadi bingung mana yang akan dipilih untuk menjadi istrinya.
                Seperti biasa Juned membuka warung tendanya sejak pukul 6 sore dan tutup sampai persediaan ayam gorengnya habis. Juned berdagang ayam goreng di depan jalan raya di dekat rumah kontrakannya. Setiap malam warung tenda itu ramai dikunjungi pembeli. Selain ketampanannya si Juned, rasa ayam goreng buatannya juga memikat para pelanggan untuk datang kembali.
                Salah satu pelanggan setia ayam goreng Juned adalah tetangga kontrakannya yang berjarak sekitar 50 meter. Setiap hari sepulang kuliah, Putri suka mampir disana. Putri adalah seorang mahasiswi yang mandiri. Siang hari ia bekerja di salah satu perusahaan dan sore sampai malam hari ia kuliah di salah satu universitas negeri di Jakarta. Putri juga masih muda, pintar, dan cantik. Wajar saja jika kemudian Juned merasa tertarik kepadanya. Putri sendiri tidak bisa memungkiri perasaannya terhadap Juned. Ia juga menyukai Juned yang ganteng dan pandai memasak itu.
                Suatu hari Putri tidak masuk kuliah. Sepulang kerja ia langsung pulang dan seperti biasa pukul setengah delapan malam ia sudah nongkrong di warung tenda Juned.
“Jun, biasa ya, satu porsi ayam gorengnya!”
Karena sudah menjadi pelanggan setia, Juned tau selera wanita pujaannya itu. Juned memang jatuh hati padanya, tapi ia tak berani mengatakan yang sebenarnya. Juned takut kalau Suzan menolaknya karena profesinya yang hanya seorang tukang ayam goreng, sedangkan Putri adalah seorang mahasiswa dan bekerja di kantor. Tapi Juned pun tak patah arang dan terus mencari cara untuk mengetahui apakah kira-kira Putri akan menolak apabila ia melamarnya.
“Ayam Goreng kamu itu enak banget, Jun. Beda banget sama ayam goreng yang pernah aku beli selama ini.” Kata Putri sambil mengunyah ayam goreng plus nasi dan lalapan  yang terhidang dengan penuh kenikmatan.
“Oh , ya? Yang bener ??, “ kata Juned sambil senyum- senyum.
“Iya Jun, aku nggak bohong ko, beneran deh. Emang ayam goreng kamu itu enak banget. Dari rasanya sampe penampilan ayamnya juga beda dari ayam goreng yang lain. Percaya deh sama aku.” Jawab Putri sambil tersenyum.
“Oh, Alhamdulillah deh, jadi enak hehehe,” kata Juned, tersipu malu.
Setelah selesai makan, Putri pun bermaksud membayar.
“Ndak usah Mbak Putri, kali ini gratis untuk Mbak.”
“Loh kok tumben-tumbenan gratis Jun, ada apa nih?”
“Aaaah orapopo Mbak, sama pelanggan sekali-kali kasih bonusan hehehe..”
“Wah, Alhamdulillah . baik juga ya kamu. Oke deh makasih ya Jun..”
Kejadian memberi bonus itu kemudian sering dilakukan oleh Juned terhadap Putri. Maka Putri pun merasa curiga pada Juned. Lalu ia mencoba mencari tau tentang Juned pada adiknya Juned yang bernama Desy.
“Assalamu’alaykum Desy, apa kabarnya kamu?” kata Putri
“Wa’alaykumsalam Ka Putri, Alhamdulillah khoir. Ono opo toh ka?” jawab Desy
“Aku mau Tanya dong sama kamu Des, ada apa sih sebenernya sama kakak kamu. Ko sikapnya aneh sama aku?  Aku jadi curiga sama kakak kamu itu. ” Tanya Putri
“Heeeemm, sebenere itu Ka Juned tresno karo Ka Putri. Tapi kakak ku ndak berani mengungkapkan isi hatinya sama kakak. “ Jawab Desy dengan logat Jawanya yang medok
“Kenapa nggak berani, Des? Aku kan manusia, sama kaya kakak kamu sama kamu juga kan?”
“Ka Putri kan tau sendiri, kakak ku kaya opo sifate. Kakak ku kan pemalu tapi Alhamdulillah he si, kakak ku ora malu-maluin wonge. Hehehehe.. ”
“Hahahaha … aja-aja ada kamu Des…”
“Hehehe… lah ko si ka Putri jadi ngomonge kaya Fatiah gitu? Wah wah waaah, ketularan virus Fatiah kue hahahaha… oh ya sebenere ana siji alesan yang ngebuat kakak ku ndak berani mengungkapkan hal itu ke kakak.”
“Apa-apa Des?”
“Wani piro ka? Hehehehe bercanda aku hehehe… heeeem alesane kue, kakak ku minder karo statuse  sebagai tukang ayam goreng.”
“Loh kenapa harus malu? Itu kan halal Des?”
“Yoooo begitulah Ka Putri, kakak ku ngerasa Ka Putri kue wanita metropolitan, pegawai kantoran, yo ora sebanding karo kakak ku.”
“Heeem… kalau begitu mah bilang aja sama dia Des, kalau dia bilang sendiri sama aku, nanti insyaAlloh nggak akan aku tolak, asal dia mau menerima aku apa adanya.”
“Sing bener, Ka?”
“Iya Des..”
Setelah perbincangan itu, Desy dengan bersemangatnya menceritakan hasil perbincangannya dengan Putri.
“De’e ngomong koyo ngono Des??”
“Iyo, asal kakak gelem nrimo opo ene’e Ka Putri, insyaAlloh Ka Putri gelem jarene.”
“wow, Alhamdulillah …” Juned langsung melompat dan menari-nari.
Tiba-tiba Putri datang menghampiri Juned
“Jun Jun, aku mau ngomong sama kamu.”
                “Iyo ono opo toh Mbak?”
                “Jun kamu ini gimana sih? Kamu mau menerima aku apa adanya nggak?”
                “Mau..Mau….” Juned masih dilanda kegembiraan sehingga ia masih belum mengerti maksud perkataan Putri.
                Esoknya dengan ditemani Desy , Juned menemui Putri. Saat bertemu, Juned agak gugup, berkali-kali mengucap bismillah agar dilancarkan lisannya.  Dalam hati Juned meminta kepada Alloh swt agar diberi jodoh yang baik. Siapa tau Putri jodohnya. Ini kan juga berupa ikhtiar.
Akhirnya Juned memberanikan diri mengutarakan isi hatinya.
“Heeemmm…. Put, aku mau ngomong sama kamu. Ada hal penting yang selama ini aku pendam.” Juned gemetaran seperti jantungnya mau copot.
“Ada apa sih Jun, bukannya kamu sekarang udah ngomong ya sama aku?”
“Maksudku, aku pengen bicara hal yang lebih penting lagi , tapi aku minta kamu jangan marah ya? Aku pengen kenal kamu lebih jauh lagi. Sejak lama aku menyukaimu Put, tapi baru kali ini aku memberanikan diri untuk mengatakan yang sejujurnya.”
“Jun, aku nggak pernah menolak siapa pun yang mau berteman denganku apalagi pengen mengenal aku lebih jauh lagi. Terimakasih sebelumnya kamu udah menyukaiku. Sejujurnya aku juga menyukaimu, Jun. tapi alangkah baiknya, kamu piki-pikir dulu ucapanmu itu, soalnya aku nggak mau suatu saat nanti kamu menyesal.”
“Aku udah pikirin hal itu ko, aku nggak akan pernah nyesel udah kenal sama kamu. Aku sangat mencintaimu karena Rabb ku dan aku ingin kamu menjadi istriku. Sebelumnya aku malah takut, kamu yang akan meneysal dan menolak cintaku karena aku hanya seorang pedagang ayam goreng, bukan pegawai kantoran kaya kamu. Put, jujur aja aku malu kalau ngeliat perbedaan di antara kita, tapi cintaku mengalahkan semua itu. “
“Aku kan sudah bilang, sebaiknya kamu pikirkan dulu sebelum terlanjur Jun. jujur aja aku juga sama kaya kamu, benih cinta mulai tumbuh dihatiku. Tapi, alangkah baiknya engkau tau mengenai aku. Masih banyak yang kamu nggak tau dari aku, jun. mungkin kalau kamu udah tau aku, kamu akan membenciku dan akan meninggalkanku. Aku nggak pernah memandang kamu sebelah mata, siapa pun kamu aku nggak pernah menganggapmu serendah itu. Kita hanya manusia biasa, Jun. dan dimata Alloh kita semua sama Cuma amal perbuatan aja yang membedakannya.”
“Maksudmu apa Put?”
“Jun, asal kamu tau aku ini menghidap sebuah penyakit yang cukup berbahaya. Penyakit itu Leukimia stadium 2. Aku tau kamu pasti nggak akan percaya. Aku takut ketika aku hidup bersamamu, aku hanya bisa menambah bebanmu aja. Aku nggak mau menyusahkan orang lain nantinya termasuk suamiku nanti. Jun, sekarang kamu udah tau yang sebenarnya. Terserah dirimu saja, kamu masih akan menerimaku lagi atau tidak.”
Juned terdiam mendengar semua penjelasan Putri, merasa tak percaya akan mendapatkan jawaban yang cukup mencengangkan untuknya. Juned merasa agak kecewa dengan hal itu. Tapi cintanya teramat dalam untuk Putri. Yang terpenting bagi Juned, Putri telah mengatakan yang sejujurnya.
Beberapa hari kemudian, Juned dan kelaurganya mendatangi rumah Putri dan mengungkapkan niatnya untuk meminang Putri. Putri tak kuasa menahan air mata kebahagiaan. Setelah sekian lama menyendiri karena tidak ada yang mau dengan keadaannya. Tapi kini ada pangeran tampan dan baik hati yang mau meminangnya, tanpa memperdulikan keadaan dirinya itu.
Kini Juned dan Putri telah menikah. Mereka sangat bahagia dan menjadi keluarga yang SAMARA (Sakinah, Mawadah,Warahmah). Dengan menikahi Putri, kini Juned semakin giat untuk bekerja dan mencari nafkah untuk keluarganya. Yah, meskipun Putri pegawai kantoran, Juned tetap kepala rumah tangga yang harus menafkahi kelarganya.
Beberapa tahun kemudian, Putri yang selalu berikhtiar dan bertawakkal kepada Alloh atas penyakitnya itu, tiba-tiba Putri mendapatkan kabar dari doketer bahwa ia mendapatkan mukjizat dari Alloh swt atas kesembuhan dari penyakit nya itu. Putri mengalami kesembuhan total, ia terbebas dari penyakit yang berbahaya itu. Putri pun tidak henti-hentinya mengucap syukur kepada Alloh swt atas kesembuhannya itu.
Dan berkat kejujuran Juned dalam pekerjaannya,, Juned pun dipercayai oleh seorang pegawai koperasi perusahaan ternama di kota itu, untuk membuka restoran di perusahaannya dan diberi modal dagang serta bebas sewa tempat. Sekrang Juned sudah memiliki sebuah restoran ayam goreng yang bernama “Ayam Goreng Junaedi”. Dan Juned menjadi tasan yang baik serta bijaksana bagi karyawannya.
                Juned beserta keluarganya sekrang hidup bahagia :)

Inti dari cerita ini bahwa Kejujuran adalah modal dari segala kegiatan yang kita lakukan. Kalau kita JUJUR , AKAN MUDAH BAGI KITA UNTUK MENDAPATKAN PERTOLONGAN DARI ALLAH SWT MELALUI SIAPA PUN.
“Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan lalu Dia memberikan kecukupan.” (QS 93:7-8)
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, dan sungguh sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS 94: 5-6)

Jadi, hidup itu sangat membutuhkan kejujuran. Terapkanlah kejujuran disetiap aktifitasmu :)

Masa Lalu


MASA LALU AKAN TETAP MENJADI MASA LALU

Masa Lalu akan tetap menjadi masa lalu, ,yang tlah berakhir, ,tak kan ada,tak kan pernah terulang, ,dan merenungi masa lalu adalah suatu Kebohongan...

Karna mengembalikan masa lalu adalah suatu yang Mustahil, ,maka janganlah kita mengingat masa lalu,janganlah kita menghadirkannya kembali dalam kehidupan kita sekarang...
 
Suatu hal yang Bodoh dan Sia-sia, ,
Sama artinya kita membunuh Semangat,harapan,dan menjauhkan kita dari kenyataan...
Angkatlah diri kita dari fantasi tsb! !
Ketahuilah,, musibah dapat menimpa kita,karna kurangnya kesiapan kita menghadapi masa sekarang,itulah akibat menyibukkan diri dengan masa lalu...

Lihat lah kedepan, ,
Dan melangkahlah untuk menjadi lebih baik, ,
Janganlah kita sia-siakan Istana keindahan yang akan hadir,hanya karna demi masa lalu yang telah usang...

Ikutilah jaLan kehidupan seperti Air yang mengalir,jangan lah kita menyalahi Takdir kehidupan


Yesterday is History
Tomorrow is a Mystery
and Today is a gift of Alloh swt


jadi, janganlah kalian selalu memandang masa lalu untuk hidup kamu hari ini..
Tapi, cobalah masa lalu itu dijadikan sebagai Pelajaran kalian untuk hari ini dan hari2 selanjutnya :)
Tetap semangat ya untuk teman-teman dan saudara-saudaraku tercinta.. (^^)9
Copyright 2009 ANOTHER. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates